AGENDA KEGIATAN
World Food Day atau Hari Pangan Sedunia
Hari Pangan Sedunia adalah hari internasional yang diperingati setiap tanggal 16 Oktober untuk meningkatkan kesadaran akan masalah pangan. Peringatan ini juga bertujuan untuk mengatasi kelaparan dan kekurangan gizi di seluruh dunia.
- Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ketahanan pangan
- Menjaga agar setiap orang memiliki akses terhadap pangan yang cukup dan bergizi
- Menciptakan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan pangan
- Mendorong kolaborasi antara pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat umum
- Hari Pangan Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 1979
- Peringatan ini didirikan oleh negara-negara anggota FAO pada konferensi umum ke-20 bulan November 1979
- Ide perayaan Hari Pangan Sedunia diusulkan oleh Delegasi Hongaria Menteri Pertanian dan Pangan, Dr. Pal Romany
Kegiatan Peringatan Hari Pangan Sedunia Seminar, Lokakarya, Kampanye sosial, Program peningkatan kesadaran tentang praktik pertanian yang ramah lingkungan, Promosi pola makan sehat.
GERAKAN PANGAN MURAH
Gerakan Pangan Murah (GPM) adalah program pemerintah pusat untuk memastikan ketersediaan dan harga pangan yang terjangkau bagi masyarakat. GPM juga bertujuan menekan laju inflasi.
- Memastikan ketersediaan pangan yang cukup, sehat, dan terjangkau
- Menekan harga pangan dasar seperti beras, gula, minyak, bawang merah, bawang putih, dan lain-lain
- Membantu masyarakat memperoleh bahan pangan dengan harga yang terjangkau di bawah harga pasar
- Melindungi produsen dan konsumen
- Mengendalikan dampak inflasi yang dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat
Pelaksanaan GPM
- Melaksanakan kegiatan di beberapa titik strategis
- Melibatkan petani lokal dan pelaku usaha pangan
- Melaksanakan program edukasi mengenai pemanfaatan pangan lokal dan pengelolaan konsumsi yang bijak
- Bekerjasama dengan BUMN seperti Perum BULOG
- Masyarakat dapat menikmati harga murah dari distributor, peternak, dan petani
- Masyarakat dapat merasakan manfaat nyata dalam pemenuhan kebutuhan pangan mereka
- Masyarakat dapat menjaga stabilitas harga di pasar
Gerakan Pangan Murah (GPM) adalah bertujuan untuk memastikan ketersediaan dan aksesibilitas pangan yang terjangkau bagi masyarakat. Melalui kerjasama antara pemerintah, produsen pangan. GPM berupaya menekan harga pangan dasar seperti beras, gula, minyak, bawang merah, bawang putih dan lain-lainnya.
Festival Pangan Lokal
Festival pangan lokal adalah acara yang bertujuan untuk mempromosikan dan mengenalkan berbagai olahan pangan lokal. Festival ini juga dapat menjadi ajang untuk meningkatkan kreativitas masyarakat dalam mengolah pangan lokal.
- Memperkenalkan variasi olahan pangan lokal
- Meningkatkan kreativitas masyarakat dalam mengolah pangan lokal
- Meningkatkan citarasa dan kualitas gizi masyarakat
- Menurunkan angka prevalensi stunting
- Meningkatkan nilai tambah dari berbagai pangan lokal
- Memperluas jejaring kerja pelaku UMKM pangan lokal
- Meningkatkan jumlah permintaan pasar
- Meningkatkan jumlah produksi
- Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
- Lomba kreasi olahan pangan lokal
- Pameran
- Lokakarya pengolahan pangan lokal
- Perlombaan
- Napak tilas
- Permainan rakyat
- Pentas seni
- Dialog budaya antarmasyarakat adat, pemangku kepentingan, dan pemerintah
Sosialisasi dan Edukasi B2SA
- Sosialisasi Pola Konsumsi Pangan B2SA
- Sosialisasi Program B2SA
- Sosialisasi Kegiatan Teras B2SA
- Sosialisasi dan Edukasi Konsumsi Pangan
Pengawasan Pangan Segar
Pengawasan pangan segar asal tumbuhan (PSAT) adalah kegiatan rutin untuk memastikan keamanan pangan yang dikonsumsi masyarakat. Pengawasan ini dilakukan mulai dari tahap produksi, panen, pasca panen, distribusi, hingga sampai ke konsumen.
- Mencegah cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat membahayakan kesehatan manusia
- Menjamin mutu dan keamanan PSAT yang beredar di masyarakat
- Melindungi masyarakat dari risiko cemaran kimia seperti residu pestisida, mikotoksin, dan logam berat
- Melakukan pengambilan dan pengujian sampel
- Melakukan sosialisasi mutu dan keamanan PSAT
- Melakukan monitoring, pembinaan, dan pendampingan secara berkelanjutan
- Jenis pangan segar, jumlah, target pengawasan, dan sarana pengambilan sampel
- Pemenuhan persyaratan keamanan pangan, mutu pangan, gizi pangan, label pangan, dan iklan pangan
- Serealia
- Umbi
- Kacang-kacangan, polong-polongan, biji-bijian dan biji/buah berminyak
- Sayur, termasuk jamur (mushrooms)
- Buah
- Rempah
- Bahan penyegar dan pemanis
Sertifikasi Keamanan dan Mutu Pangan Segar Asal Tumbuhan
Sertifikasi Keamanan dan Mutu Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) adalah pengakuan tertulis atas penerapan sistem jaminan keamanan dan mutu pangan. Sertifikasi ini bertujuan untuk menjamin keamanan dan mutu pangan yang dikonsumsi masyarakat.
- Sertifikasi Prima 1, yaitu produk PSAT yang aman pestisida, bermutu, dan diproduksi ramah lingkungan
- Sertifikasi Prima 2, yaitu produk PSAT yang aman pestisida dan bermutu
- Sertifikasi Prima 3, yaitu produk PSAT yang aman pestisida
- Sertifikat Penerapan Penanganan yang Baik Pangan Segar Asal Tumbuhan (SPPB PSAT)
Manfaat Sertifikasi Keamanan dan Mutu Pangan Segar Asal Tumbuhan:
- Memberikan jaminan mutu dan keamanan pangan kepada konsumen
- Memberikan jaminan dan perlindungan kepada konsumen
- Mempermudah penelusuran kembali dari kemungkinan penyimpangan mutu dan keamanan produk
- Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk
- Memberikan “branding” produk pangan segar
Penanganan kerawanan pangan kewenangan Provinsi
Penanganan kerawanan pangan kewenangan provinsi adalah kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi untuk mengatasi kondisi tidak tersedianya pangan yang cukup.
Tujuan Penanganan Kerawanan Pangan
- Menjamin ketersediaan pangan yang cukup, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau
- Menstabilkan pasokan dan harga pangan
- Menjaga ketahanan pangan
- Memberdayakan masyarakat miskin melalui padat karya
- Menurunkan stunting di wilayah rentan rawan pangan
Pelaksanaan intervensi kewaspadaan pangan dan gizi
Intervensi kewaspadaan pangan dan gizi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi kerawanan pangan dan gizi. Intervensi ini dilakukan dengan berbagai cara, seperti penyediaan bantuan pangan, pengawasan gizi pangan, dan peningkatan aksesibilitas pangan.
- Penyediaan dan penyaluran bantuan pangan kepada masyarakat yang rawan pangan dan gizi
- Pengawasan pemenuhan persyaratan gizi pangan
- Peningkatan aksesibilitas pangan bagi masyarakat dari wilayah surplus ke wilayah defisit
- Perluasan akses informasi kerawanan pangan dan gizi
- Memberdayakan masyarakat terdampak bencana alam atau non alam