Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat merangkul Lintas Sektor yang terkait dengan Informasi Pangan Strategis, dalam melaksanakan kegiatan Bimbingan Tehnis Penyusunan Prognosa Neraca Pangan Wilayah DKP Sulawesi Barat Tahun 2024. Kegiatan ini dilaksanakan, (Rabu, 22/Mei/2024) di Ruang Rapat Dinas Ketahanan Pangan Prov. Sulawesi Barat. Yang dibuka oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat, Ir H, Waris Bestari, M, Si.
Dalam sambutannya mengatakan, bahwa Prognosa Neraca Pangan merupakan Informasi Perkiraan angka Neraca Pangan bulanan, dan Carry Over ke Tahun selanjutnya sebagai Hasil Perimbangan antara kemampuan Penyediaan Pangan, dan Kebutuhan Pangan selama periode tertentu. Data Prognosa Neraca Pangan yang tersedia merupakan Data Hasil Kolaborasi dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan, dan Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Sulawesi Barat, Drive Bulog Wilayah Sulbar, serta dari Dinas Ketahanan Pangan Propinsi, dan Kabupaten se – Sulawesi Barat.
Dengan didampingi oleh Kepala Bidang Ketersediaan Pangan, Sofiawati Sofyan, SP, M, Kes, pada Bimbingan Teknis Penyusunan Prognosa Neraca Pangan Wilayah Sulawesi Barat ; dimaksudkan bahwa Masalah pangan yang merupakan isu Strategis menjadi perhatian masyarakat dunia saat ini. Agar setiap komoditas pangan dapat di data secara mendetail. Karena, data yang akurat dibutuhkan menghasilkan keputusan yang tepat.
Hal ini juga diupayakan dari rangkaian Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang secara rutin dilaksanakan Pemerintah Propinsi Sulawesi Barat yang juga membahas tentang Data Prognosa Neraca Bahan Pangan dan Harga Pangan ; Untuk mengetahui kondisi Ketersediaan Pangan di Daerah (Propinsi / Kabupaten).
Sementara itu, Narasumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Barat, Ir, Nurbakti, M, Si, mengatakan Pemenuhan kebutuhan pangan pokok seperti, beras cukup baik dalam rangkaian pengendalian tingkat Inflasi di daerah ini selama kurun waktu Tahun 2023 – 2024 ; dengan memahami kesesuaian atas peningkatan hasil produksi sawit yang juga mesti didukung data produksi terutama melalui pengelolaan perkebunan sawit rakyat, dan pihak Perkebunan Swasta nasional yang ada di daerah ini. Selain, Penggunaan dan Ketersediaan bahan pangan seperti, minyak goreng dalam memenuhi kebutuhan konsumen sangat diperlukan sebagai bahan perbandingan awal pada rangkaian kegiatan ini. Maka, dari hasil kalaborasi tersebut diperlukan upaya bersama – sama untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di daerah ini.
Oleh karenanya, maka Proyeksi Neraca Pangan seperti, Komponen Pangan dapat memenuhi jumlah kecukupan bahan pangan yang telah didasarkan pada regulasi berbagai ketentuan perundang – undangan maupun Prespres dari beberapa jenis komoditas pangan untuk wilayah nasional dan daerah Propinsi / Kabupaten serta secara tehnis melibatkan para eksportir nasional ; maka diperlukan beberapa neraca komponen Ketersediaan Pangan baik eksport dan import nasional melalui Kementrian Tehnis terkait lainnya.
Demikian Hasil Laporan Proyeksi Neraca Pangan dari BPS Pusat dan Bapanas. Untuk mengantisipasi bahan Data Prognosa Neraca Pangan Propinsi / Kabupaten se – Indonesia untuk mensuplai kebutuhan pangan nasional yang telah mengalami tahap perkembangan yang patut diperhitungkan terutama menjelang ; Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) terutama pada bulan Maret – April / 2024 ini, bahkan setiap tahunnya terus diupayakan. **