Mamuju –
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat menyelenggarakan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan atau Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) Tahun 2025 melalui zoom meeting pada tanggal 14 Nopember 2025.. Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat sistem ketahanan pangan daerah melalui pemetaan kondisi kerawanan pangan secara komprehensif.
Kegiatan resmi dibuka oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat, Ir. H. Abdul Waris Bestari, M.Si. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa FSVA merupakan instrumen strategis yang memberikan gambaran nyata mengenai kondisi ketahanan pangan hingga level wilayah terkecil. Informasi tersebut, ujarnya, menjadi dasar penting bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan dan menentukan intervensi program yang tepat sasaran.
Narasumber, pada Kegiatan ini tim dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang memberikan pemaparan teknis terkait indikator FSVA, metodologi penyusunannya, hingga strategi pemanfaatan data untuk mendukung kebijakan pangan baik di tingkat nasional maupun daerah. Materi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta terhadap standar nasional dalam penyusunan peta kerentanan pangan.
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dari seluruh kabupaten se-Sulawesi Barat. Peserta diharapkan mampu mengimplementasikan proses penyusunan FSVA secara lebih akurat, terpadu, dan sesuai standar yang telah ditetapkan, sehingga data yang dihasilkan dapat menjadi acuan valid dalam perencanaan pembangunan pangan daerah.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat pembangunan ketahanan pangan yang berkelanjutan, inklusif, serta responsif terhadap potensi kerentanan di setiap wilayah. Dengan dukungan data yang kuat, diharapkan berbagai program pangan dapat berjalan lebih efektif dan memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
