Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat menggelar pemberian makan siang bergizi bagi anak balita stunting di Desa Bonda, Kecamayan Papalang Kabupaten Mamuju, 4 Mei 2024. Pemberian makanan bergizi ini adalah sebgai bentuk respon cepat Distapang Sulbar atas progrm 4 + 1 yang di canangkan oleh PJ. Gubernur Sulbar Arif Zudan Fakrullah, yaitu penanganan stunting, anak putus sekolah, perkawinan anak, kemiskinan ekstrim dan pengendalian inflasi.

 

Komposisi makanan yang diberikan adalah pola makan B2SA yaitu makanan yang beragam, bergizi seimbang dan aman. Dengan makanan ini diharapkan balita stunting dapat terpenuhi kebutuhan seluruh komponen zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangannya sehingga dapat keluar dari kondisi status balita stunting.

 

Ir. H. Waris Bestari, M.Si, Kadis Ketapang Sulbar mengatakan bahwa pemberian makan siang yang bergizi ini akan berlangsung selama 4 bulan.  “akan diberikan selama 4 bulan dengan durasi pemberian 3 kali seminggu dan diberikan sebanyak 50 kali makan siang”, ungkap Waris.

 

Kegitan pemberian makan siang yang bergizi ini diberikan kepada 40 orang sasaran dengan prioritas pada anak stunting dibwah 2 tahun dan ibu hamil yang KEK (kekurangan energi kronik).

“Prioritas kita adalah bayi dibawah dua tahun dan ibu hamil yang KEK”, kata Nugroho Hamid, Kepala Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan.

“Segmentasi prioritas pada ibu hamil yang KEK dan Bayi dibawah 2 tahun karena pada segmen inilah kita dapat mengoptimalkan hasil intervensi. Pemberian makan bergizi pada bumil akan  mencegah anak bayi lahir stunting sedangkan pada baduta stunting akan berdampak pada kecepatan recovery pertumbuhan dan perkembangan balita stunting tersebut”, sambungnya.

Program rumah pangan B2SA ini merupakan kegiatan yang dibiayai dengan  dana dekonsentrasi dari Badan Ketahanan Pangan Nasional (BAPANAS) Tahun Anggaran 2024 dengan jumlah bantuan yang diberikan sebesar 60 juta rupah setiap desa.