Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat melaunching program Rumah Pangan Beragam,Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) untuk pencegahan dan penanganan stunting di Sulbar. Kegiatan pertama di mulai di Desa Lembang-Lembang Kecamatan Limboro Kabupeten Polman,  2/5/2024.

Sebagaimana diketahui bersama bahwa prevalensi stunting di Sulbar tahun 2023 masih berada pada angka 30,03 persen, dan masih berada pada kategori zona merah. PJ. Gubernur Sulawesi Barat Prof. Zudan Arif Fakrullah telah mencanangkan 4 + 1 sebagai salah satu program prioritas untuk menangani masalah mendasar di Sulbar, salah satunya adalah stunting.

Program rumah pangan B2SA ini merupakan kegiatan yang dibiayai dengan  dana dekonsentrasi dari Badan Ketahanan Pangan Nasional (BAPANAS) tahun anggaran 2024 ini. Menurut Ir. H. Waris Bestari, M.Si, Kadis Ketapang Sulbar, bahwa sulbar mendapatkan bantuan  untuk rumah pangan B2SA ini untuk 4 desa di 4 kabupaten di Sulbar diantaranya Kabupaten Polman, Majene, Mamuju dan Mamasa. Dan kita juga menganggarkan 1 desa dengan pembiayaan APBD di Kabupaten Mamuju Tengah, lanjut Waris.

Kegiatan rumah pangan B2SA ini bertujuan sebagai tempat untuk sosialisasi, edukasi dan implementasi konsep pola pangan B2SA, kata Nugroho Hamid. “B2SA adalah konsep pola makan yang beragam, bergizi seimbang dan aman. Dengan mengimplementasikn pola makan ini diharapkan masyarakat mendapatkan asupan zat gizi yang cukup dan berimbang untuk kebutuhan beraktifitas dan mempertahankan kesehatannya, ungkap Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan ini.

“Setiap desa mendapatkan bantuan sebesar 60 juta Rupiah yang digunakan untuk aktifitas sosialisasi dan eduksi pola pangan B2SA serta pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil yang KEK (Kekurangan Energi Kronik) dan balita stunting. Jumlah sasaran yang diberikan makanan tambahan adalah 40 orang dan akan diberikan sebanyak 50 kali pemberian, dengan durasi 3 kali seminggu. Jadi kegiatan ini akan berlangsung selma 4 bulan,” pungkas Nugroho.