Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan  FSVA Provinsi dan Kabupaten disusun sebagai instrument untuk pemantauan Ketahanan Pangan Wilayah FSVA telah digunakan sebagai indikator kinerja kunci untuk evaluasi kinerja pembangunan pangan daerah.

Tujuan Penyusunan FSVA adalah untuk mengevaluasi capaian ketahanan pangan unuk dijadikan dasar rekomendasi program pengentasan kerawanan pangan memberi informasi dimana, mengapa, menghasilkan rekomendasi.

Kegiatan pertemuan Koordinasi dan Bimtek Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan FSVA dibuka oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat, Ir. H. Abd. Waris Bestari,  turut hadir Kepala Bidang Ketersediaan, Sumber Daya dan Kerawanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Prov. Sulawesi Barat, Sofiawati Sofyan, S.P., M.Kes. berlangsung selama 2 hari sejak tanggal 20 sampai 21 Mei 2024, di Quin Park Hotel Mamuju.

Dalam sambutan Kadis Ketahanan Pangan Prov. Sulawesi Barat, Abd. Waris Bestari mengatakan penyediaan informasi situasi ketahanan pangan menjadi salah satu tonggak penting dalam pembanguan pangan di Indonesia, salah satunya dilakukan melalui penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas_FSVA. Dari hasil FSVA tersebut, dapat diketahui daerah (kecamatan/desa) mana yang rentan dan faktor apa yang mempengaruhi/penyebab.

Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan atau FSVA menjadi sangat penting karena sebagai indikator kinerja pembangunan pangan di daerah yang tercantum dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Sistem informasi Pangan dan Gizi memiliki peran yang sangat strategis untuk perencanaan, pemantauan dan evaluasi, serta pembangunan sistem peringatan dini terhadap masalah pangan dan kerawanan pangan dan gizi.