Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat  menggelar bimtek dan launching desa B2SA untuk mengajak masyarakat menerapkan pola makan yang beragam, bergizi seimbang dan aman untuk mendukung mengatasi permasalahan empat plus satu yang menjadi program prioritas PJ. Gubernur Sulbar, Prof Zudan Arif Fakhrullah, khususnya masalah  stunting. Senin, 25 Maret 2024.

Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu desa lokus stunting di Kabupaten Polman, yaitu Desa Galung Tuluk. Kegiatan yang di ikuti 50 orang peserta ini di launching langsung olah Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Barat, Ny Ninuk Triyanti Zudan, SH.,MH.

 

Dalam sambutannya bu Ninuk menyampaikan bahwa stunting masih merupakan masalah utama di Sulbar dan membutuhkan kerja kolaboratif dalam penanganannya.

“Walaupun stunting di Sulbar mengalami tren penurunan akan tetapi Sulbar masih termasuk salah satu provinsi dengan  dengan kategori tinggi kejadian stuntingnya, dan kita harus selesaikan dengan berkolaborasi dengan semua pihak,” kata ketua TP PKK Sulbar, Ninuk Triyanti Zudan.

Pelaksanaan bimtek yang dirangkaiakan dengan launching desa B2Sa tersebut adalah lokus kedua yang di intervensi Dinas Ketahanan Pangan Provinsi dalam bulan Ramadhan ini.

“ini adalah lokus kedua dan akan kita lanjutkan di kabupaten Mamuju Tegah” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulbar, Ir. H. Waris Bestari. Menurutnya, kegiatan ini ditahun 2024 akan dilaksanakan di lima kabupaten di Sulbar dengan sumber pembiayaan dari APBD dan APBN.

“Alhamdulillah, kita mendapatkan alokasi bantuan pemerintah pusat untuk empat desa dan kita juga anggarkan satu desa dengan dukungan dana APBD kita”, ungkapnya

 

Kegiatan ini adalah wujud kolaborasi dan kerjasama yang baik antara Dinas Ketahanan Pangan dengan Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Barat.

“kegiatan ini dapat kita laksanakan dengan baik karena kita bekerjasama dan didukung penuh oleh TP PKK Sulbar dan jajarannya,” kata Kabid Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Distapang Sulbar, Nugroho Hamid.

“kerja-kerja kolaboratif dengan TP PKK sangat efektif karena mereka mempunyai jaringan kader sampai ke desa-desa,” ujarnya. 

 

Pembentukan Desa B2SA pada 5 kabuapten akan memberikan makanan tambahan kepada anak stunting, wasting underweigth, ibu hamil dan ibu menyusui sebanyak 40 orang perdesa dengan 50 kali pemberian dan diberikan 3 kali seminggu. Dengan demikian pemberian makanan yang memenuhi konsep B2Sa ini akan diberikan kepada total 250 orang dalam kurun waktu empat bulan.